Bantaeng (30/12). Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah
bersama dengan Forkopimda, Kepala Kemenag serta seluruh Pimpinan SKPD
lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng menghadiri perayaan natal bersama
umat Kristiani Kabupaten Bantaeng Tahun 2015 bertempat di Gedung Balai
Kartini, Rabu malam.
Kegiatan ini selain sebagai wujud toleransi beragama, juga
sebagai wadah untuk bertemu dan berbagi diantara umat kristiani
Bantaeng. Pun sebagai wadah silaturrahim antara warga gereja dengan
Pemerintah Daerah.
Dalam sambutannya, Bupati mengingatkan agar tidak merayakan
natal dengan cara yang terlalu berlebihan. "Selaku pemerintah, saya
harapkan kepada kita semua untuk merayakan natal dengan sederhana.
Hindari dan jauhkan perilaku-perilaku konsumtif dan pemborosan. Apalagi
ekspresi natal berlebihan, seperti merayakannya dengan minuman keras
sebagai salah satu luapan sukacita. Karena yang terpenting dalam
merayakan natal adalah pemberian diri untuk makin dekat dengan
pencipta".
"Semoga perayaan natal tahun ini akan membawa kedamaian,
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh umat Kristiani, sekaligus
dapat memberi semangat dan harapan baru untuk membangun hari esok yang
lebih baik lagi", lanjut Nurdin yang juga merupakan Sekjen APKASI.
Disamping itu, Herlina selaku ketua panitia pelaksana
memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah karena
telah memberikan perhatian cukup besar dalam memeriahkan perayaan natal
tahun ini.
Pada perayaan natal tersebut, diberikan pula penyerahan
bingkisan Kasih kepada pimpinan tiga gereja yang ada di Kabupaten
Bantaeng. Serta penyerahan bingkisan Kasih dari panitia kepada
pemerintah untuk korban kebakaran yang baru-baru ini menghanguskan lima
rumah di Jalan Elang, Bantaeng.
Bantaeng dengan pemimpin yang cerdas, memang selalu mampu
mengelola perbedaan sebagai titik-pijak untuk membangun semangat dan
mengembangkan pluralisme, yakni kesediaan membangun komunikasi yang
rasional dan aktif untuk saling memahami kesamaan dan perbedaan serta
kesediaan bekerjasama dalam menangani masalah bersama seperti
kemiskinan, pelanggaran HAM, korupsi dan pelestarian lingkungan hidup.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda