Bantaeng (30/12). Sekretaris Badan Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) Kementerian Pertanian RI, Agung Hendriadi, dalam
hal ini mewakili Menteri Pertanian RI bersama Bupati Bantaeng, H.M.
Nurdin Abdullah dan Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti
melakukan Panen Raya Jagung Hibrida kegiatan Pengembangan Varietas
Jagung Hibrida Unggul Produktivitas Tinggi seluas 65 Ha dan Pemberdayaan
petani Penangkar Benih Varietas Jagung Hibrida Unggul Produktivitas
Tinggi seluas 50 Ha di BontoLebang, Kecamatan Bissappu Kabupaten
Bantaeng.
Kegiatan pengembangan jagung hibrida di Kecamatan Bissappu,
Kabupaten Bantaeng dilaksanakan pada hamparan seluas 65 ha yang
melibatkan 180 orang petani dari 5 kelompok tani, yaitu Parassula 1,
Bungung Doreng, Bajiminasa, Beloparang dan Bukit Harapan. Luas hamparan
pertanaman jagung petani di sekitar lokasi pengembangan ini adalah 360
ha. Ini semakin mendekatkan Kabupaten Bantaeng sebagai cikal bakal
Kabupaten Benih Berbasis Teknologi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kab.
Bantaeng, Rita Pasha selaku ketua panitia pelaksana melaporkan bahwa
Varietas jagung hibrida Balitbangtan yang digunakan pada kegiatan ini
adalah Bima 20 URI, Bima 19 URI, Bima 16, Bima 15, Bima 9, HJ 21, dan HJ
22. Selain kegiatan Pengembangan Varietas Jagung Bima, juga dilakukan
kegiatan pemberdayaan penangkar benih varietas Bima 20 URI seluas 50 ha
di kelompok Tala'-Tala' dan Sa'la-Sa'la, Desa Biangloe Kecamatan
Pa'jukukang.
"Kegiatan ini selain merupakan kawasan pembelajaran
teknologi budidaya jagung hibrida bagi penyuluh dan petani Bantaeng,
juga telah menjadi obyek kunjungan dan pembelajaran teknologi budidaya
jagung dari beberapa Kabupaten lain, baik dari Sulawesi Selatan maupun
dari Provinsi lain", jelasnya.
Dalam sambutannya, Bupati mengungkapkan bahwa sejak tahun
2009 telah membuat gagasan dan mengambil peran sebagai Kabupaten Benih
Berbasis Teknologi. "Kami melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,
termasuk BPPT dan Universitas Hasanuddin, berupaya menjadikan Bantaeng
sebagai penyangga benih untuk kawasan Sulawesi Selatan. Kami juga telah
membawa bibit jagung dari Jepang, dengan harapan Bantaeng akan menjadi
pengekspor jaging manis di Indonesia. Saya berterimakasih kepada
teman-teman penyuluh yang telah meyakinkan masyarakat untuk
mengembangkan varietas yang sudah dicanangkan".
Sementara itu, Agung Hendriadi menghimbau kepada seluruh
unsur terkait untuk mengawal seluruh program peningkatan produksi jagung
secara nasional untuk rakyat Indonesia. "Semoga kegiatan panen raya ini
bisa mendobrak pendapatan pemerintah setempat. Pemerintah pusat sendiri
telah mencanangkan program desa mandiri benih dan diuji cobakan di 7
provinsi, Kab. Bantaeng khusus pada bidang tanaman jagung. Harapan saya
agar Bantaeng bisa menjadi pionir jagung yg bisa disebarluaskan ke
seluruh wilayah Indonesia".
Pada kegiatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan MoU
Antara Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian RI tentang Kerjasama
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Berkelanjutan di Kabupaten Bantaeng.
Hasil ubinan yang dilakukan oleh petugas BPS Kabupaten
Bantaeng pada hamparan pengembangan varietas jagung hibrida pada tanggal
29 Desember 2015 dengan sistem pengambilan sampel secara acak diperoleh
produksi yang mencapai 10.56 t/ha. Sementara itu hasil panen rata-rata
jagung petani dengan menggunakan varietas lain pada areal pengembangan
ini hanya sebesar 5 t/ha. Dengan demikian terjadi peningkatan
produktivitas jagung petani di kawasan pengembangan ini yang cukup
signifikan dengan menggunakan varietas jagung hibrida Badan Litbang
Pertanian. Hal ini bisa kita capai berkat kerjasama yang sangat baik
antara Peneliti Badan Litbang Pertanian dengan Penyuluh Pertanian
Kabupaten Bantaeng dan TNI dalam melakukan pengawalan teknologi budidaya
jagung hibrida.
Turut hadir dalam kegiatan Panen Raya tersebut antara lain
Danrem 141 Todoppuli Bone, Ketua DPRD Kab. Bantaeng, Forkopimda
Bantaeng,
Kepala Kemenag, Para Danramil dan Babinsa se-Kab. Bantaeng, Pimpinan SKPD, Para Camat, Para Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani se-Kab. Bantaeng.
Kepala Kemenag, Para Danramil dan Babinsa se-Kab. Bantaeng, Pimpinan SKPD, Para Camat, Para Penyuluh Pertanian dan Kelompok Tani se-Kab. Bantaeng.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda