Bantaeng (14/09). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Bantaeng menggelar Rapat Paripurna Mendengarkan Pemandangan Umum Fraksi
Dewan atas Naskah Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2016.
Sesuai agenda, Rapat Paripurna dilaksanakan pada Rabu Pagi
bertempat di Ruang Sidang Paripurna Kantor DPRD dan dipimpin oleh Budi
Santoso selaku Wakil Ketua DPRD dan dihadiri Wakil Bupati Bantaeng H.
Muhammad Yasin dan Sekretaris Daerah Abdul Wahab selaku perwakilan
eksekutif.
Partai Keadilan Sejahtera menjadi fraksi pertama yang
mengemukakan pemandangan umumnya terkait Naskah Rancangan Peraturan
Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016, melalui Muhammad
Ridwan selaku juru bicara, PKS meminta kejelasan terkait Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak / Sumber Daya Alam yang mengalami penurunan sebesar 3,33
milyar lebih atau 43,6% dari anggaran pokok. Selain itu, terkait alokasi
Belanja Barang Dana BOS yang bersumber dari Dana Pendidikan Gratis
dikatakan mengalami penurunan, Ridwan meminta penjelasan.
PKS juga mempertanyakan mengenai penanganan terhadap warga
yang mengalami bencana kebakaran, serta mengenai upaya yang dilakukan
pemerintah dalam mengatasi kondisi keamanan di Bantaeng terkait kasus
kriminal pembusuran yang terjadi belakangan ini.
Setelah itu, Fraksi Hanura mengirim juru bicaranya, Hj.
Juriaty untuk mengemukakan pandangan umum. Hanura menyoroti kondisi
infrastruktur jalan yang dianggap memiliki kualitas yang jauh dari
harapan, seperti pada ruas Kalamassang - Moti. Hanura juga meminta
kepada seluruh SKPD untuk mampu menyelaraskan substansi dalam Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2016 dengan 3 pilar pembangunan Bantaeng yaitu
Bantaeng sebagai Kota Jasa, Kota Benih Berbasis Teknologi dan Kota
Industri.
Partai Kebangkitan Bangsa, menjadi fraksi ketiga yang
menyalurkan pemandangan umumnya. Melalui Muhammad Asri, PKB berfokus
pada sektor pertanian terkait pembagian alat berat kepada kelompok tani.
Dikatakan bahwa proses dan mekanisme pembagian belum jelas sehingga
masih banyak kelompok tani yang belum mendapatkan bantuan.
Di sisi lain fraksi Karya Indonesia Raya melalui Marwani
mempertanyakan distribusi pupuk dari kelompok tani kepada para petani,
sehubungan dengan banyaknya keluhan petani. Fraksi KIR juga berharap
agar pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan /
peningkatan jalan poros Lannying - Kayu Loe dan Jalan Bakri - Kayangan
dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.
Sementara itu fraksi Amanat Pembangunan Demokrasi yang
dibacakan oleh juru bicaranya, Darwis mengemukakan pemandangan umum
mengenai kualitas aparat pengawas terkait kondisi infrastruktur jalan
khususnya ruas jalan Tala-Tala. Juga mengenai pemanfaatan ekskavator
pada Dinas Perikanan dan Kelautan.
Terakhir, fraksi Nasdem yang diwakili oleh Herlina Aris
memberi apresiasi dan dukungan terhadap pihak eksekutif dalam mencari
sumber-sumber pendanaan dalam rangka akselerasi percepatan pembangunan
daerah demi kepentingan dan kemaslahatan masyarakat Bantaeng. Namun
Nasdem juga meminta kejelasan mengenai penganggaran kegiatan
infrastruktur yabg dianggarkan dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016
kaitannya dengan tenggat waktu pelaksanaan pekerjaan.
Dijadwalkan DPRD Bantaeng akan kembali menggelar Paripurna
dalam rangka mendengarkan jawaban eksekutif terhadap pemandangan umum
yang telah dikemukakan oleh fraksi-fraksi.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda