Rombongan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Mas Agoes Nirbito MW, dan beliau menyampaikan bahwa rombongan mereka memilih Bantaeng sebagai tempat belajar karena daerah ini memiliki daya tarik tersendiri diantara sekian banyak Kabupaten/kota dan yang tidak kalah pula dengan kota-kota kabupaten yang ada di Indonesia. "Kami ingin belajar, karena melalui Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor: 195/huk/2016, Bantaeng ditetapkan sebagai salah satu lokasi Program SLRT. Maka dari itu semoga apa yang sudah diimplementasikan di Bantaeng, kami akan meniru di Mojokerto".
Melalui penerimaan tersebut, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan
Setda, Syamsul Suli yang mewakili Bupati Bantaeng menerima kunjungan
rombongan, pada kesempatan tersebut memberi gambaran umum terkait
progres pembangunan Kabupaten Bantaeng. Beliau juga menyampaikan harapan
agar kunjungan Pemerintah Kota Mojokerto dapat juga menjadi sumber
informasi terkait kiat-kiat pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
kota Mojokerto yang dapat dilaksanakan di Bantaeng
Sejak tahun 2015 Kabupaten Bantaeng memang telah ditetapkan sebagai Pilot Project (SELARAS), bersama dengan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sragen, Kabupaten Belitung Timur serta Kabupaten Sleman. Dan hal tersebut menjadi magnet bagi pemerintah Kabupaten / Kota lainnya di Indonesia untuk datang menimba ilmu ke Kabupaten Bantaeng.
Turut hadir pada acara penerimaan antara lain Sekretaris Dinas Sosial, Muh. Suyuti, serta Supervisor SELARAS, Andi Atte dan Husni Alam.
Sejak tahun 2015 Kabupaten Bantaeng memang telah ditetapkan sebagai Pilot Project (SELARAS), bersama dengan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sragen, Kabupaten Belitung Timur serta Kabupaten Sleman. Dan hal tersebut menjadi magnet bagi pemerintah Kabupaten / Kota lainnya di Indonesia untuk datang menimba ilmu ke Kabupaten Bantaeng.
Turut hadir pada acara penerimaan antara lain Sekretaris Dinas Sosial, Muh. Suyuti, serta Supervisor SELARAS, Andi Atte dan Husni Alam.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda