Diawali dengan persembahan tarian 4 etnis binaan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Bantaeng, acara dilanjutkan dengan pembacaan
doa sebagai ungkapan rasa syukur atas beroperasinya pabrik pengeringan
dan tepung jagung, yang mana mulai dibangun sejak tanggal 17 Oktober
2016 silam.
Komisaris Utama PT. Inensunan Mills Indonesia, Iskandar
Andi Nuhung mengungkapkan bahwa pabrik ini adalah asset masyarakat dan
pemerintah Bantaeng. "Kami hadir bukan semata untuk melakukan bisnis
namun ingin berbagi dengan masy. Saat ini baru sekitar 26 tenaga kerja
yang mana 20 diantaranya adalah penduduk asli Bantaeng. Saya yakin
dengan kepemimpinan Nurdin Abdullah, pabrik ini dapat tetap
berkesinambungan".
Sementara itu, Bupati Bantaeng mengapresiasi progres
pembangunan pabrik yang begitu cepat. "Pabrik ini adalah milik pribumi,
yang harus kita jaga untuk membangun kesejahteraan bersama. Besar
harapan saya agar perusahaan ini akan terus berkembang", tutur Bupati
dua periode tersebut.
Dalam jangka panjang, pabrik ini ditargetkan akan menjadi
industri modern tepung jagung dengan suplai 100 persen diharapkan dari
petani lokal. Hadirnya pabrik ini berarti ada kepastian pasar bagi
petani Bantaeng.
Turut hadir pada acara peresmian tersebut antara lain Ketua
TP. PKK Bantaeng, Hj. Liestiaty F. Nurdin, Dandim 1410 Bantaeng, Sandi
Kamidianto, Kapolres Bantaeng, Adip Rojikan, Kajari Bantaeng, Johan
Iswahyudi, Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng, Ruslan Hendra Irawan,
Direktur PT. Inensunan Mills Indonesia, Andhika Yahya Santiago Baramuli,
Albertina Nomay Baramuli Kaunang, Aryanthi Baramuli Putri, serta para
Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda