Perubahan yang signifikan terhadap pembangunan Kabupaten Bantaeng yang
cukup menonjol, menarik perhatian dari berbagai unsur kalangan. Tak
heran bila Nurdin Abdullah selalu diundang untuk menjadi pembicara pada
diskusi, seminar, kuliah umum di tingkat nasional bahkan internasional.
Kali ini giliran Indonesia Corruption Watch yang mengundang Bupati Bantaeng menjadi narasumber pada Diskusi Publik bertema "Melawan Korupsi Melalui Inovasi di Daerah" yang dilangsungkan di Sekretariat Indonesia Corruption Watch, Jl. Kalibata Timur, Jakarta Selatan.
Diskusi Publik dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui inovasi apa yang sudah dilakukan dalam konteks otonomi daerah, mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan guna menjawab problem-problem daerah dalam hal mengurangi korupsi.
Bupati, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus dibangun adalah sistem. Birokrat harus selalu diingatkan bahwa pekerjaannya adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan baik. "Begitu pula dalam hal pengelolaan anggaran, kita tidak boleh semena-mena. Harus ditahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, untuk kita jadikan prioritas", katanya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantaeng lebih berfokus pada pencegahan korupsi dengan membangun sistem, memberdayakan seluruh aparatur pemerintah dan membangun kerjasama dengan mitra pemerintah.
"Sinergitas juga menjadi kunci utama kita dalam menjalankan roda pemerintahan, bagaimana kami bersinergi dengan legislatif dan para aparat hukum. Alhamdulillah meskipun Bantaeng merupakan daerah dengan APBD kecil, tetapi penduduknya bangga menjadi masyarakat Bantaeng", tutur Bupati yang didambut tepuk riuh peserta diskusi.
Selain Nurdin Abdullah, turut menjadi Narasumber antara lain Direktur KPPOD, Endi Djaweng, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dan Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo. Seluruh narasumber mengupas, melihat dan memberikan tawaran-tawaran perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Kali ini giliran Indonesia Corruption Watch yang mengundang Bupati Bantaeng menjadi narasumber pada Diskusi Publik bertema "Melawan Korupsi Melalui Inovasi di Daerah" yang dilangsungkan di Sekretariat Indonesia Corruption Watch, Jl. Kalibata Timur, Jakarta Selatan.
Diskusi Publik dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui inovasi apa yang sudah dilakukan dalam konteks otonomi daerah, mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan guna menjawab problem-problem daerah dalam hal mengurangi korupsi.
Bupati, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus dibangun adalah sistem. Birokrat harus selalu diingatkan bahwa pekerjaannya adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan baik. "Begitu pula dalam hal pengelolaan anggaran, kita tidak boleh semena-mena. Harus ditahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, untuk kita jadikan prioritas", katanya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantaeng lebih berfokus pada pencegahan korupsi dengan membangun sistem, memberdayakan seluruh aparatur pemerintah dan membangun kerjasama dengan mitra pemerintah.
"Sinergitas juga menjadi kunci utama kita dalam menjalankan roda pemerintahan, bagaimana kami bersinergi dengan legislatif dan para aparat hukum. Alhamdulillah meskipun Bantaeng merupakan daerah dengan APBD kecil, tetapi penduduknya bangga menjadi masyarakat Bantaeng", tutur Bupati yang didambut tepuk riuh peserta diskusi.
Selain Nurdin Abdullah, turut menjadi Narasumber antara lain Direktur KPPOD, Endi Djaweng, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dan Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo. Seluruh narasumber mengupas, melihat dan memberikan tawaran-tawaran perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda