Semarang(16/9).
Kota Semarang adalah salah satu kota favorit dalam kuliner, wisata dan
pendidikan. Punya karakteristik adat dan budaya yang punya nilai tinggi.
Kesempatan
di bulan September 2017 ini, berada di Kota Semarang hanya 2 hari namun
penuh catatan dan kenangan. Diantaranya berangkat ke Semarang untuk
memantau dan melihat secara langsung beberapa cabang olahraga untuk
event POPNAS XIV Tahun 2017 yang berlangsung di Semarang tanggal 10-21
September 2017. Itu semua karena atas undangan dan penyampaian dari ibu
Kadis Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan Hj. Sri Endang
Sukarsih.
Kedua, karena secara bersamaan dengan
rombongan Komunitas Sepeds Lipat Makassar atau disingkat SLIM yang akan
mengikuti Jambore Sepeda Lipat Nasional 7 (7amselinas) Tahun 2017 yang
berlangsung tanggal 15 sampai dengan 17 September 2017.
Di
hari pertama, 15 September 2017 mendarat di Bandara Ahmad Yani
Semarang, langsung disambut dengan penuh hangat oleh Kepala Stasiun TVRI
Semarang Drs. H. Rusli Summara MM yang juga tokoh keluarga besar dari
Bajeng Gowa. Selanjutnya langsung memantau pelaksanaan babak final
Angkat Besi Kelas 49 Kg di ballroom Hotel Semesta Kota Semarang. Yang
secara kebetulan, atlet Sulawesi Selatan, Andi Rahmat Erwin meraih
medali Emas pertama untuk Kontingen Sulawesi Selatan yang mampu
mengangkat beban hingga 155 Kg. Dan tentunya kami merasa bangga, karena
kehadiran kami dari Dinas Pemuda dan Olahraga Bantaeng mampu mensupport
secara langsung para pejuang olahraga ini. Bersama Kabid Pembudayaan
Olahraga Dispora Sulawesi Selatan H. Hery Sumiharto, SE,.M.Ed.
Setelah
dari Angkat Besi, lanjut ke Lapangan Sepak bola, hanya sesaat saja
karena kontingen Sulawesi Selatan tidak lolos. Lanjutkan shalat Jumat di
Mesjid At Taqwa Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah sekaligus melihat
juga aktifitas perkantoran di Kantor Utama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Lapangan Tenis Metro Sport
Internasional untuk melihat secara langsung pertandingan perorangan
ganda putri antara Sulsel A melawan Jawa Barat, dimana Jabar tumbangkan
Sulsel A, yang satu diantaranya atlet asal Bantaeng, Nabilah Rinwar
Karim yang masih duduk Kelas II SMP. Dan Sulsel B melawan DKI Jakarta,
juga kalah. Dari cabang tenis lapangan, memang perlu banyak perhatian
diantaranya adalah perlunya tambahan event agar menjadi tolak ukur
prestasi para atlet tenis tentunya.
Dimalam
hari, bergabung dengan Komunitas Sepea Lipat Se Indonesia di Wisma Tugu
Muda Kota Semarang untuk mengikuti registrasi Jamselinas 7 bersama SLIM.
Dengan personil dari SLIM berjumlah 20 orang. Dan dipimpin langsung
oleh Ketua SLIM Yuli Priyono GM. Santika Hotel.
Jumlah yang terdaftar hingga 2100 penggiat sepeda lipat dari Sabang hingga Merauke.
Dilanjutkan
dengan Night Bike dengan sepeda lipat dengan mengelilingi beberapa
tempat wisata Kota Semarang. Terakhir kami mampir di Simpang Lima
Semarang untuk menikmati Wisata Kuliner bersama Komunitas SELI lainnya.
Bertegur sapa dan saling tukar menukar informasi seputar aktifitas
persepedaan di daerah masing masing, tak ketinggalan dengan aktifitas
persepedaan Bantaeng yang sudah mendapatkan apresiasi positif dari Ketua
B2W Bike to Work Indonesia, Om Poetot Sudarjanto, atas surat Himbauan
Bupati Bantaeng untuk mengajak warga dan karyawan serta ASN dan lainnya
menggunakan sepeda dari rumah ke tempat kerja pada hari Jumat, Sabtu dan
Minggu.
Setelah itu, secara bersamaan
melanjutkan silaturrahmi dengan alumni STPDN Angkatan X yang berasal
dari Kota Semarang, Kendal dan Demak. Ternyata indah banget persaudaraan
ini. Dengan membaca status di medsos, langsung ditemui dan diajak untuk
menikmati wisata kuliner di Angkringan Rakyat Kota Semarang.
Di
Hari Kedua, 16 September 2017, mengikuti agenda Jambore Sepeda Lipat 7
yang dipusatkan di Balaikota Semarang. Berkumpul 2100 SELI dari Sabang
hingga Merauke, dan dilepas oleh Sekda Kota Semarang. Memulai trek dalam
kota, dan pengawalan oleh Marshal panitia dan Lantas Semarang, mulai
menyusuri kota Semarang hingga nanjak hingga kemiringan 55 derajat dan
pitstop I di Waduk Jatibarang Semarang tepatnya di Goa Kreo. Lanjut
tanjakan dan turunan di Pitstop II di Fatimah Azzahrah tempat manasik
haji dan umroh.
Kesempatan melintas di Kota Semarang, secara khusus menyambangi TK Paud Bintang Juara di Jalan Dewi Sartika 82,
yang diinisiasi oleh ibu Dyah Indah Noviyani, S.Psi, M.Psi seorang
Psikolog yang telah menjadi sahabat lama di alumni SP3N Orbit pada tahun
1996 lalu. Disana, mampir dan melihat secara langsung aktifitas
penitipan anak dari usia 3 bulan hingga usia 6 tahun dan aktifitas PAUD
yang sudah menjadi percontohan yang memiliki visi Mencetak Calon
Pemimpin yang Berakhlak. Banyak belajar disana, sembari melihat beberapa
fasilitas ruangan dan aktifitas konseling anak.
Siang
hari, tiba di Balai Kota Semarang, masuk finish dengan jarak tempuh
kurang lebih 50 Km. Berbagi cerita dengan panitia dan komunitas SELI
lainnya, sekaligus promosi Makassar untuk menjadi tuanrumah Jamselinas 8
tahun 2018 mendatang.
Karena alasan teknis,
tidak sempat lagi mengunjungi cabang olahraga Pencak Silat, yang
ternyata ada beberapa atlet Bantaeng mendapatkan peringkat 4. Semoga ini
menjadi catatan bersama untuk peningkatan prestasi pelajar dimasa
datang.
Selanjutnya, kembali ke Jakarta malam
hari dengan agenda tugas selanjutnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga
RI. Semoga lancar dan berjuang untuk kemajuan olahraga dan prestasi.
Ditulis oleh Syahrul Bayan (Kadispora Bantaeng Sulsel, dan sekaligus Humas SLIM)
dari kursi 12 A Batik Air ID 6341
Penerbangan dari Ahmad Yani Semarang menuju Soekarno Hatta Cengkareng.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda