Kawasan ini menjadi pusat pelaksanaan Shalat Ied disamping beberapa Masjid dan lapangan terbuka lainnya, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Shalat dipimpin Ust. Sattar Judda selaku Imam dan bertindak sebagai Khatib yakni Ust. H. Arifuddin, LC.
Sementara itu Bupati Bantaeng HM. Nurdin Abdullah, yang hadir bersama
seluruh anggota keluarga tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut guna
menunaikan Shalat Idul Adha. Pasalnya Shalat Ied kali ini menjadi kali
terakhir baginya bisa bersama-sama warga Bantaeng sejak menjabat Bupati
2008 silam. Tahun mendatang dirinya harus menyerahkan tampuk
kepemimpinan pada Bupati yang baru pasca Pilkada 2018.
Demikian pula warga Bantaeng, bukan rahasia lagi jika pemimpin bakal berganti kelak. Kesempatan Shalat berjama'ah dengan sang Bupati benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Hal ini tergambar dari jumlah jama'ah yang relatif jauh melampaui kapasitas lokasi Shalat. Tahun sebelumnya dapat disaksikan warga hanya fokus mengisi area Alun-alun Pantai Seruni Bantaeng. Bahkan di sudut Selatan cenderung lengang akibat jalan masuknya memang dari arah Utara.
Namun pagi tadi benar-benar padat disana sini, khususnya saat memasuki waktu Shalat.jama'ah juga mengisi jalan raya hingga mendekati jalan negara yang berjarak sekitar 500-800 meter dari area tersebut. Hal berbeda lainnya antara lain terkait jalan akses masuk dan keluar Alun-alun yang lebih rapi. Jama'ah lebih teratur dan semakin sadar akan pentingnya menjaga agar jalan akses dimaksud tetap terbuka dan digunakan sesuai peruntukannya.
Begitu pula penyiapan lahan parkir di sisi Barat Alun-alun. Menurut Bupati Bantaeng sehari sebelumnya, "Kapasitas parkir disana mencapai 3.000 mobil." Daya tampung ini membuat jalan-jalan protokol lebih teratur dari tahun lalu. Meski pada dasarnya tetap terisi mobil parkir di sisi kanan dan kiri jalan akibat jumlah jama'ah membludak yang tak ingin ketinggalan Shalat berjama'ah dengan pemimpinNA di sesi terakhir.
"Jika ingin dikenang, ciptakanlah sesuatu. Berkaryalah seperti halnya Nabi Ibrahim Alaihissalam. Saya tidak bisa membayangkan bisa Shalat di tempat ini. Dan mungkin saja masih banyak yang menanggapi negatif apa yang telah diperbuat pemimpin kita. Tapi janganlah khawatir, biarkan anjing menggonggong, Kafilah berlalu." Hal ini disampaikan Arifuddin dalam khutbahnya".
Demikian pula warga Bantaeng, bukan rahasia lagi jika pemimpin bakal berganti kelak. Kesempatan Shalat berjama'ah dengan sang Bupati benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Hal ini tergambar dari jumlah jama'ah yang relatif jauh melampaui kapasitas lokasi Shalat. Tahun sebelumnya dapat disaksikan warga hanya fokus mengisi area Alun-alun Pantai Seruni Bantaeng. Bahkan di sudut Selatan cenderung lengang akibat jalan masuknya memang dari arah Utara.
Namun pagi tadi benar-benar padat disana sini, khususnya saat memasuki waktu Shalat.jama'ah juga mengisi jalan raya hingga mendekati jalan negara yang berjarak sekitar 500-800 meter dari area tersebut. Hal berbeda lainnya antara lain terkait jalan akses masuk dan keluar Alun-alun yang lebih rapi. Jama'ah lebih teratur dan semakin sadar akan pentingnya menjaga agar jalan akses dimaksud tetap terbuka dan digunakan sesuai peruntukannya.
Begitu pula penyiapan lahan parkir di sisi Barat Alun-alun. Menurut Bupati Bantaeng sehari sebelumnya, "Kapasitas parkir disana mencapai 3.000 mobil." Daya tampung ini membuat jalan-jalan protokol lebih teratur dari tahun lalu. Meski pada dasarnya tetap terisi mobil parkir di sisi kanan dan kiri jalan akibat jumlah jama'ah membludak yang tak ingin ketinggalan Shalat berjama'ah dengan pemimpinNA di sesi terakhir.
"Jika ingin dikenang, ciptakanlah sesuatu. Berkaryalah seperti halnya Nabi Ibrahim Alaihissalam. Saya tidak bisa membayangkan bisa Shalat di tempat ini. Dan mungkin saja masih banyak yang menanggapi negatif apa yang telah diperbuat pemimpin kita. Tapi janganlah khawatir, biarkan anjing menggonggong, Kafilah berlalu." Hal ini disampaikan Arifuddin dalam khutbahnya".
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda