Jagung manis NA ini merupakan hasil persilangan dari jagung Jepang dan
jagung manis Bantaeng yang akan dikembangkan menjadi benih dan menjadi
andalan Kabupaten Bantaeng.
Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Abdul Wahab, disaksikan sebanyak 400 peserta yang terdiri dari Koordinator PPL dan kelompok petani se-Kabupaten Bantaeng.
Sekda dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi pada hari ini dan dalam rangka upaya-upaya adopsi teknologi maka diharapkan agar semua unsur terkait dapat terus berupaya mencari peluang-peluang untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui penerapan berbagai teknologi baru yang senantiasa berkembang terus dari waktu ke waktu.
"Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya dengan niat dan keinginan yang kuat untuk maju dan sukses. Namun niat tanpa didukung informasi yang memadai, pengetahuan san teknologi yang tepat tidak akan membawa kepada perubahan yang lebih baik", ujarnya.
Kegiatan sosialisasi semacam ini tentu saja bertujuan dalam rangka untuk memberikan informasi dan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia dalam hal adopsi teknologi khususnya untuk komoditas jagung terkhusus lagi komoditas jagung manis.
Hadir pada kesempatan tersebut selaku narasumber yakni Kepala Balai Penelitian Tanaman Serelia (Balitser) Maros Muhammad Azrai dan Tenaga Ahli Bidang Pertanian Dr. Mochtar Nawir.
Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Abdul Wahab, disaksikan sebanyak 400 peserta yang terdiri dari Koordinator PPL dan kelompok petani se-Kabupaten Bantaeng.
Sekda dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi pada hari ini dan dalam rangka upaya-upaya adopsi teknologi maka diharapkan agar semua unsur terkait dapat terus berupaya mencari peluang-peluang untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui penerapan berbagai teknologi baru yang senantiasa berkembang terus dari waktu ke waktu.
"Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya dengan niat dan keinginan yang kuat untuk maju dan sukses. Namun niat tanpa didukung informasi yang memadai, pengetahuan san teknologi yang tepat tidak akan membawa kepada perubahan yang lebih baik", ujarnya.
Kegiatan sosialisasi semacam ini tentu saja bertujuan dalam rangka untuk memberikan informasi dan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia dalam hal adopsi teknologi khususnya untuk komoditas jagung terkhusus lagi komoditas jagung manis.
Hadir pada kesempatan tersebut selaku narasumber yakni Kepala Balai Penelitian Tanaman Serelia (Balitser) Maros Muhammad Azrai dan Tenaga Ahli Bidang Pertanian Dr. Mochtar Nawir.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda