Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yang mana kemarin telah dilaksanakan Workshop di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng dan tercatat dihadiri oleh 43 peserta yang terdiri dari dokter spesialis bedah dari berbagai daerah di Indonesia.
Untuk hari ini dilangsungkan Simposium yang dihadiri oleh kurang lebih
100 peserta. "Perhimpunan kami menggelar simposium ini dengan tujuan
untuk mengembangkan satu keilmuan pembedahan yakni cara Minimally
Invasive atau bagaimana melakukan operasi dengan tindakan seminimal
mungkin", demikian diungkapkan dr. Barlian Sutedja yang merupakan Ketua
PERHERI. Dikatakan bahwa dengan minimally invasive, maka rasa sakit akan
lebih minim, dapat mempercepat kesembuhan sehingga pasien bisa kembali
beraktifitas lebih cepat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab. Bantaeng, Abdul Wahab sebelum membuka simposium secara resmi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk lebih memajukan Bantaeng khususnya dari segi kesehatan. "Bantaeng memiliki rumah sakit 8 lantai bertaraf internasional. Ini tentu harus diseimbangkan dengan peningkatan SDM kita", ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kadis Kesehatan, dr. Andi Ihsan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Armansyah, serta para dokter spesialis bedah dari seluruh daerah di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab. Bantaeng, Abdul Wahab sebelum membuka simposium secara resmi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wadah untuk lebih memajukan Bantaeng khususnya dari segi kesehatan. "Bantaeng memiliki rumah sakit 8 lantai bertaraf internasional. Ini tentu harus diseimbangkan dengan peningkatan SDM kita", ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kadis Kesehatan, dr. Andi Ihsan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Armansyah, serta para dokter spesialis bedah dari seluruh daerah di Indonesia.
0 komentar
Tambahkan Komentar Anda